Sangatta , Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang hampir menyeluruh dirasakan semua lapisan masyarakat. Dampak sosial, ekonomi dan kesehatan menjadi problem yang ikut menjadi dampak meluasnya wabah Covid-19 ini.
Bersamaan dengan itu pula, sarana prasarana kesehatan medis sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan percepatan penanganan Covid-19 ini kian menjadi hal yang intim diperlukan tenaga medis diseluruh wilayah yang terdampak. Istilah-istilah yang berkembang dikalangan masyarakatpun kian beragam tentang wabah ini, seperti ODP, OTG dan PDP. “Istilah-istilah itu pada dasarnya hanya pensiasatan di negara kita saja, indikatornya adalah akibat belum mampu menyediakan fasilitas diagnostik PCR/ Swab test. Sehingga dibuat akronim-akronim tersebut. Padahal dalam konsep klinis dunia, istilah seperti ODP, OTG dan PDP itu tidak ada” ungkap Ade Hasman salah seorang dokter Spesialis anastesi di sangatta ini.
Umumnya maksud dari istilah-istilah tersebut antara lain ODP (Orang dalam Pemantauan), OTG (Orang tanpa Gejala) dan PDP (Pasien dalam Pemantauan). Adapun penjabaran PDP antaralain : Seseoran dengan infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA)yaitu demam (38 C) atau riwayat demam yang disertai dengan gejala salah satunya seperti : batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/penumonia ringan hingga berat serta tidak ada penyebab lain dari gambaran Klinis yang meyakinkan. (FRZ)