Sangatta- Ahad (3/5/2020), Himbauan pemerintah pusat serta pemerintah daerah untuk melakukan Social distancing (menjaga jarak), stay at home (berdiam dirumah) umumnya adalah langkah preventif dalam upaya pencegahan meluasnya wabah pandemi covid-19 di setiap daerah. Bersama dengan itu juga tak dipungkiri sejumlah kegiatan yang mestinya berlangsung dengan semestinya harus ditunda pelaksanaanya bahkan mesti ditiadaakan. Dalam bidang pendidikan misalnya, Proses pembelajaran formal terpaksa menjadi via daring dilakukan demi mematuhi social distancing ala protokoler pemerintah. Dalam bidang kesehatan pun tak ketinggalan ikut terkena dampak seperti ini, pasien yang maksimal ditemani satu orang pendamping juga sudah mulai digalakan di sejumlah rumah sakit di kutai timur.
Berkurangnya aktifitas langsung ini tak membuat sejumlah Organisasi kepemudaan lantas menghentikan aktifitasnya. Pandemi Covid-19 mengharuskan mereka memutar teknis kegiatan yang sudah direncanakan menjadi serba daring(online). Pagi ini pukul 10.00 Wita Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengadakan diskusi online dengan mengundang sejumlah praktisi Kedokteran, dr.Ade Hasman, Sp.An sebagai pemantik dan Sejumlah tokoh dari ormas Muhammadiyah & Nahdlatul Ulama pun ikut andil dalam bedah buku yang disampaikan. Hal ini kian menarik saat isu-isu aktual seputar Pandemi covid 19 menjadi ulasan diforum itu. Puluhan audiens berhasil menyimak dengan baik sebagai buah optimalisasi teknologi dimasa pandemi. Buku yang ikut dibedah antaralain adalah buku dari dokter ade yang bertajuk cinta, kesehatan & munajat emha ainun najib, pembahasan berlangsung dialektis dengan tidak meninggalkan Medis sebagai orbit khas sang dokter.
“Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan, menjadikan kita tetap produktif tanpa melanggar rambu physical distancing dari pemerintah” ungkap Kevin saat dihubungi tim OkKutim ditempat. (FR)