Oleh : Alhafidz Ramadhan, S.Mat (Kabid KOKAM dan SAR PDPM Kutai Timur)
Pandemi Covid -19 membuat semua negara di dunia kerepotan dalam mengatasi masalah ini. Banyak masalah yang ditimbulkan diantaranya, korban yang meninggal dalam jumlah besar ( di bebarapa negara lain) , melumpuhnya perekonomian dunia, masalah kesehatan, Pendidikan, dan lain-lain. Semua itu merupakan dampak yang disebabkan betapa pengaruh Covid -19 ini sangat besar dalam mencederai sendi-sendi kehidupan. Khususnya negara indonesia yang tercinta ini, berbagai usaha dari pemerintah, seperti kebijakan yang telah disepakati bersama dan seyogyanya patuh terhadap apa yang telah diputuskan karena itu adalah salah satu cara dalam memutus mata rantai covid -19 ini agar tidak berlarut-larut menjatuhkan korban. Seperti diketahui bersama MUI ( Majlis Ulama Indonesia ), ormas-ormas Islam seperti PP Muhammadiyah, NU, dll. telah sepakat bahwa kegiatan keagamaan yang dilakukan di tempat ibadah seperti sholat jumat, teraweh, dan lain-lain yang berpotensi mengumpulkan orang dalam jumlah banyak itu ditiadakan dan dilakukan dirumah masing-masing. Lantas apakah yang bisa di perbuat oleh kita sebagai generasi muda Indonesia dalam hal ini ? apakah sumbangsih kita ? tentunya yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri.
Hari ini tepat lahirnya Organisasi ortom Muhammadiyah yaitu Pemuda Muhammadiyah yang ke 88 tahun. Dengan adanya momentum milad Pemuda Muhammadiyah ini semoga senantiasa memberikan sumbangsihnya dalam negara kesatuan republik indonesia ini. Selalu istiqomah dalam berdakwah berfastabiqul qhairat/ berlomba-lomba dalam kebaikan tanpa pernah lelah dalam menyumbangkan ide/pemikiran, kegiatan kemanusian, dan lain sebagainya. Ini lah suatu wujud kita dalam berdakwah yang sebenar-benarnya. Integrasi dakwah begitu penting dilakukan demi bersinerginya semua elemen/anggota warga persyerikatan dalam mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Seperti halnya di Muhammadiyah sendiri yang memilki 6 ortom dibawahnya yaitu Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( IPM) , Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci Muhammadiyah. Jika semua itu bersatu saling membahu, berkerja sama, maka kekuatan dalam berdakwah akan lebih kuat sehingga tujuan yang dicapai akan mudah didapat. Bersyukur kita di Muhammadiyah keputusan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang tegas dan akuntabel sudah barang tentu harus kita ikuti dan kita taati agar tidak menimbulkan perpecahan di internal sendiri. Walaupun masih ada di luar sana yang mempermasalahkan kebijakan itu.
Beberapa bulan yang lalu ketika wabah ini mulai merambah ke indonesia, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi masyarakat ( ormas ) islam terbesar indonesia telah siap ikut serta membantu pemerintah pusat untuk menghadapi wabah ini. Pada tanggal 5 Maret 2020 lalu, Muhammadiyah membentuk tim khusus sebagai pusat koordinasi untuk melakukan program-program pencegahan dan penyembuhan dari covid -19 ini. Nama tim ini ialah Muhammadiyah Covid -19 Command Center atau disingkat MCCC. Pembentukan tim ini merupakan sebuah tindak lanjut dari penugasan kepada Majlis Pembina Kesehatan Umum ( MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center ( MDMC) untuk melakukan koordinasi. Tim ini kemudian berisi perwakilan dari ‘Aisyiyah, LAZISMU, Majlis Pendidikan Tinggi dan Penelitian Pengembangan (DIKTILITBANG), Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), Majlis Tabligh, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( IPM) , Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM). Secara garis besar tugas dari Tim MCCC ini ialah pencegahan yaitu berupa edukasi dan kesehatan masyarakat, mitigasi, pengobatan dan terakhir psikososial. Selain itu juga di bulan ramadhan ini banyak program-program yang sudah mulai direalisasikan dalam menedukasi masyrakat seperti kegiatan ceramah secara online menjelang berbuka, Pemberian Sembako kepada masyarakat terdampak Covid -19, dan lain-lain selalu digerakan dengan konsisten. Ini berarti intergrasi dakwah bukan hanya bergerak dalam sektoral keagamaan semata tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu, dalam peringatan milad ini kita jadikan semangat dalam berdakwah berfastahbiqul Khairat sehingga mencapai suatu tujuan yang dapat membantu masyarakat demi kemaslahatan bersama.